Meminjam istilah yang dipakai oleh kang M. Arief Budiman dalam bukunya Spiritual Creativepreneur. Istilah yang sangat menarik bagi saya yang sebenarnya dalam keseharian kita pribadi selalu mengalaminya, kita selalu berikhtiar dan berdo’a dalam segala hal untuk menggapai apa yang kita citakan. Akan tetapi banyak dari kita tidak tahu, tidak memahaminya yaitu tentang “rahasia langit atau logika langit” dan bagaimana kita mengupayakan ikhtiar kita dikabulkan Allah SWT yaitu “melangitkan ikhtar bumi”.
Apa yang dimaksud dengan membumikan logika langit adalah adanya rahasia-rahasia langit untuk umat manusia sehingga umat manusia memahami apa yang dimaksudkan oleh sang Pencipta yaitu Allah SWT yang tidak bisa dilogikakan oleh akal manusia, coba kita tengok Al Qur’an surat At Thalaq ayat 7 yang artinya “..Dan barang siapa yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa yang diberikan Allah kepadanya...” Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa jika kita ingin keluar dari kesempitan atau kesulitan rezeki kita malah diperintah untuk menginfaqkan sebagian atau seluruhnya harta kita untuk mendapatkan kelapangan rezeki oleh Allah SWT, secara akal sehat tidak logis bukan? Ya, tapi inilah logika langit tersebut yang menginginkan hambaNya bersedekah dikala lapang maupun sempit. Kesulitan hidup bukanlah alasan untuk membuatmu jadi makhluk yang cengeng, menengadahkan tangan untuk meminta belas kasihan manusia.
Logika langit pun ditunjukan oleh Allah melalui sabda Rosul “Obatilah penyakitmu dengan sedekah”.Dari hadist tersebut disebutkan bahwa jika ingin sehat atau ingin sembuh dari penyakit maka bersedekahlah, hal ini tidak masuk akal bagaimana bisa orang yang sakit bisa sembuh dengan sedekah, bukannya orang yang pengen sembuh itu harus ke dokter, minum obat, dll? Itulah logika langit atau kehendak Allah, Allah yang memberikan penyakit dan Allah pula yang menyembuhkannya. Bukankah di sisi Allah adalah sebaik-baik tempat kembali?
Hadist berikutnya “Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah”. Dari hadist ini pun disebutkan bahwa logika langit menghendaki sedekahmu sebagai jalan menuju kemudahan hidup, jalan menuju surganya Allah SWT.
Yang perlu dipahami adalah bahwa sedekah tidak harus berupa uang/harta sebagaimana diriwayatkan dari Abu Dzar r.a. berkata, bahwasanya sahabat-sahabat Rasulullah saw. berkata kepada beliau: “Wahai Rasulullah saw., orang-orang kaya telah pergi membawa banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.” Rasulullah saw. bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan untukmu sesuatu yang dapat disedekahkan? Yaitu, setiap kali tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh pada kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan hubungan intim kalian (dengan isteri) adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami melampiaskan syahwatnya dan dia mendapatkan pahala?” Rasulullah saw. menjawab, “Bagaimana pendapat kalian jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, apakah ia berdosa? Demikian juga jika melampiaskannya pada yang halal, maka ia mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)
Berikutnya beranjak apa yang dimaksudkan dengan melangitkan ikhtiar bumi. Dalam Al Qur’an surat Ar Ra’du ayat 11 yang artinya “…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasib mereka sendiri..”. Ayat ini mengisyaratkan bahwa Allah SWT menginginkan setiap hambaNya bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri, menginginkan hambaNya berikhtiar untuk mengubah kehidupannya sendiri. Meskipun Allah telah menentukan segala sesuatu, namun manusia tetap berkewajiban untuk berikhtiar, sebagaimana Nabi memerintah seorang arab Badui yang datang menghadap kepada nabi, ”Ikatlah kudamu, setelah itu bertawakkalah kepada Allah”.
Dalam bukunya ippho santosa percepatan rezeki hal 30, ada yang menarik ketika berbicara soal takdir, rupa-rupanya takdir pun masih bisa diubah. Logikanya begini
- Allah-lah yang menetapkan takdir, right?
- Nah, sekiranya Dia mau, kira-kira apa Dia bisa mengubah takdir?
- Yah, pasti bisa! Kan Dia itu Maha Berkehendak!
- Pastilah Dia bisa mengubah segala sesuatu, termasuk takdir, right? Di mana Dia dapat meneruskan ketetapan itu, mengubahnyya, atau menghapusnya (QS.13:39)
Inilah pesan Nabi dan dengarlah baik-baik:
- “Silaturahmi dapat menambah umur dan sedekah dapat mengubah takdir mubram.” (HR. Bikhari, Muslim, Tirmidzi, Achmad)
- “Tidak ada yang dapat menolak takdir Allah, selain doa. Dan tidak ada yang dapat menambah umur seseorang selain (perbuatan) kebaikan.” (HR. Tirmidzi)
- “Sesungguhnya doa bermanfaat terhadap sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak takdir, kecuali doa.” (HR. Tirmidzi, Hakim)
Ringkasnya, apabila Dia telah berkenan, maka takdir pun masih bisa diubah do’a, ibadah, dan ikhtiar. Inilah yang saya maksudkan dengan bagaimana “melangitkan ikhtiar bumi”.
Tapi ada satu hal jangan yang sampai terlupakan “..Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS.2 : 216) maksudnya adalah ketika semua ikhtiar telah dilaksanakan dan ketika logika langit telah diamalkan bersandarlah bertawakal pada Allah SWT dzat Yang Maha Berkehendak, karena tiada yang sia-sia “nothing to loose” dari seorang muslim itu, bersyukur ketika mendapat nikmat dan bersabar ketika mendapatkan ujian ataupun musibah dari Allah SWT, kesemuanya itu PAHALA yang di dapatkan..
Wallahu’alam
Written by damasmart
Inspired by
– Spiritual Creativepreneur (M. Arief Budiman)
– 7 Keajaiban Rezeki (Ipphoright)
– Percepatan Rezeki (Ipphoright)
July 27th, 2012 at 10:29 pm
kalo kata sukarno beri aku sepuluh orang pemuda akan aku rubah dunia, tp cukup dengan firmanNya Rosullullah dapat merubah dunia!
July 28th, 2012 at 7:52 am
Laksanakan wajibnya n hidupkan sunnahnya, insyaallah dunia di genggaman..
July 28th, 2012 at 10:03 am
kullu ma’rufin shadaqah..
nice posting mas bro,, 😀
July 28th, 2012 at 3:33 pm
keren mas tulisan ini, pointnya dapat langsung dimengerti. Bakat jadi penulis niih.. Mantap deh,,hehe. Cuma lebih diteliti lagi redaksinya kalimatnya mas. 🙂
July 28th, 2012 at 3:36 pm
iya makasih sarannya, semoga istiqomah nulisnya..
#Bismillah
July 29th, 2012 at 10:05 am
waw … kekuatan kata itu dahsyat masbro
July 29th, 2012 at 10:41 am
awal yang sangat bagus………………..lanjut dengan ide2 segarmu, naakk!
August 4th, 2012 at 10:49 am
baguuus.. ngena bgt nih .. 🙂
August 9th, 2012 at 7:11 am
subhanallah,bagus baget ;))
November 3rd, 2012 at 11:23 pm
hmm,,,bagus,,,
pertanyaan an: apakah mmng tulisan ini lbh fokus membahas ttg “sedekah”?klo “tdk” , mungkin di tulisan2 kedpn agak variatif dalam pembahasan contoh…tp overall “ngena”,,,
November 5th, 2012 at 1:23 pm
keinginan menonjolkan tentang sedekah karena seinget ane ayat dan hadist yang amazing dan mudah diinget tentang sedekah soalnya..
November 27th, 2012 at 10:04 am
Thanks,,,,karena dengan membaca artikel ini saya mendapatkan pandangan bagaimana hubungan antara takdir, do’a dan ikhtiar…