“Periode an-Nubuwwah (kenabian) akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan atas manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’aala mengangkatnya, kemudian datang periode mulkan aadhdhon (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa, selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’aala, setelah itu akan terulang kembali periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam,”(HR Ahmad 17680).
Kita kini berada di masa transisi dari periode penguasa-penguasa diktator (mulkan jabbriyan) menuju periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah.
Kawan, persiapkan diri kita, dalam masa transisi sejarah ini akan begitu banyak tantangan dan cobaan serta fitnah. Jangan hanya menjadi saksi sejarah, jadilah pelaku sejarah, takdir telah memilih kita lahir di periode transisi sejarah ini. Jangan hanya berdiam diri, berpartisipasilah dengan apapun yang kau bisa. Perluasa wawasan. Latihlah terus kemampuanmu, tatangan akan semakin berat. Jadilah secerdas Muhammad Al Fatih yang menghancurkan benteng Konstantinopel dengan meriam-meriam raksasanya, yang menaiki gunung dengan kapal-kapalnya. Jadilah sekuat Sholahuddin Al Ayyubi yang mengusir para Ksatria Templar Crusader dan tanah Palestina.
ditulis ulang, sumber by @spinandhito
http://www.pkspiyungan.org/2013/05/teruntuk-kader-sejati-pks-we-do-not.html
Leave a Reply